Blog

big

Lokakarya Pemimpin Masa Depan Menghadirkan Duta SDGs Indonesia

Lokakarya Pemimpin Masa Depan yang mengusung tema Remaja SDGs, Berpikir Holistik Lokal-Global akan menghadirkan Allisa Wahid selaku Duta SDGs Indonesia. Beliau diharapkan membagi inspirasi dan ragam aspirasi gambaran remaja produktif dan usaha pencapaian Pembangunan Berkelanjutan. Kehadiran Alissa Wahid akan menjadi semangat bagi remaja dalam ikut mengambil peran atas pencapaian SDGs di Indonesia.

Lokakarya akan dilaksanakan besok, hari Senin 20 Maret 2023 bertempat di Perpustakaan lantai 5 IAIN Parepare. Kegiatan akan berlangsung selama sehari, mulai pagi sampai sore. Peserta yang diundang adalah siswa/siswai yang berasal dari kawasan Ajatappareng, Sulawesi Selatan.

Lokakarya hadir sebagai bentuk kolaborasi Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Parepare bekerja sama dengan World Wide Fund (WWF) Indonesia, Connecting Local innitiatives (Coloni) for SDGs Indonesia, dan Organisasi Taman Semesta.

Di era sekarang, pemuda menjadi kekuatan ekonomi dan tulang punggung pembangunan negara. Penduduk yang berstatus pemuda di saat ini, akan mendominasi populasi dalam bonus demografi yang diperkirakaan mencapai puncaknya pada pada 2030-2040. Bonus demografi adalah kondisi jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun)  lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Pada periode 2030-2040, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa.

Pemuda mempunyai peran penting dalam pembangunan bangsa. Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda Indonesia menjadi kunci lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui deklarasi Sumpah Pemuda pada  28 Oktober 1928 yang menjadi momentum bersatunya kekuatan pemuda dari seluruh daerah di Nusantara untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Afidatul Asmar selaku ketua program studi menjelaskan bahwa remaja atau pemuda, bika dibekali dengan keterampilan dan kemampuan yang baik, pemuda bisa menjadi kunci dalam kesuksesan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Akses terhadap pendidikan berkualitas serta pembangunan karakter sebagai pemimpin masa depan adalah salah satu dukungan yang dibutuhkan pemuda.

Maria M. Purboningrum selaku koordinator pusat Coloni menuturkan bahwa sesuai dengan prinsip inklusivitas SDGs bahwa tidak ada satupun yang tertinggal (no one left behind), pemuda menjadi bagian dalam target pencapaian SDGs. Namun, posisi pemuda diharapkan tidak hanya sebagai target/penerima manfaat, tetapi dapat dioptimalkan sebagai subjek/pelaku pembangunan. Hal ini sangat tepat dalam menggambarkan semangat no one left behind.